Anies-Bintang Kambing Hitam

Oleh: Adian Radiatus

Julukan Bintang Kambing Hitam diberikan kepada Anies, seorang teman netizen menulis di medsos whatsapp. Tepat juga.

Kalau disimak bagaimana sejak awal kepemimpinannya sering diganggu oleh kaum barisan sakit hati, maka apa yang dialami seorang Anies hingga saat ini bukanlah hal yang aneh.

Menyadari dirinya tidak mungkin bisa memuaskan semua pihak apalagi buzzer buas yang tidak pernah puas sepanjang mendapat asupan dari para sponsor dengan satu tujuan membias citra Anies ‘from something to nothing’.

Semua keganasan dan kebusukan bahasa yang sebenarnya hanya pemanfaatan media sosial oleh sekelompok penentang ini semakin menjadi-jadi ketika netizen waras mencetuskan pameo ‘Gubernur rasa Presiden’ kepada Anies.

Tidak perlu membahas satu persatu upaya pencemaran pribadi Anies oleh kelompok ini, kiranya publik sudah mahfum semua ini tidak lain hanyalah cetusan rasa tersingkirkan secara psikologis oleh kekuatan kepemimpinan Anies kepada warga Jakarta.

Demikian banyak aktifitas besar dan positif oleh Anies selaku pimpinan daerah Ibukota yang tak dipublikasikan secara luas oleh media. Tapi coba temui bagian sekretariat dan humas pemprov, semua terekam dengan baik. Ribuan yang memorable sekali diberbagai kegiatan lembaga, organisasi serta lingkungan-lingkungan warganya dienam wilayah.

Kunjungan para duta besar dan tamu-tamu asing yang representatif termasuk berbagai undangan kehormatan semakin menambah panas hati para penentangnya yang sudah ketakutan akan rasa presiden itu.

Catatan akhir yang paling mengesankan saat ini adalah cepatnya antisipasi yang dilakukan terhadap datangnya wabah Virus Corona. Terasa sangat terarah dan terukur langkah yang paling mendasar yang dibutuhkan bagi perlindungan warganya.

Upaya kaum penentang mencoba distorsi kekaguman publik dengan menyindir pemda jualan masker ternyata tidak memiliki efek yang diharapkan. Warga Jakarta masih mampu kalau hanya sekedar bayar masker. Pertumbuhan ekonominya tujuh persen. Diatas nasional. Keren.

Celah kedua soal ratusan warga terpaksa antri berdesakan ketika moda transportasi TJ dan MRT dibatasi jadwal dan jumlahnya secara tajam. Meme bahwa Anies sengaja agar mereka terkena virus sehingga mencapai angka prediksinya beredar marak di medsos.

Namun hingga saat ini tak terbetik kabar bahwa ada penumpang yang antri itu masuk daftar antri suspect Corona. Kejamnya harapan kaum perongrong ini berharap semacam itu.

Anies memang terlalu tegar menghadapi semua gangguan semacam kejahatan jiwa itu. Derasnya pujian atas langkah-langkahnya mungkin menjadi pelipur kelelahannya. mudah-mudahan.

Pemerintah pusatpun tersentak. Presiden Jokowi tidak baper, apresiasi disampaikan.

Sejenak Bintang Kambing Hitam ini reda. Entah esok-esok bahkan sesaat setelah ulasan ini beredar mungkin akan kembali hadir…hahaha.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News