Beredar kabar partai berkuasa dan Jokowi berkomplot dengan Mahkamah Konstitusi (MK) mempertahankan sistem dengan dua calon Presiden.
“Kabarnya partai berkuasa dan Jokowi berkomplot dengan MK pertahankan sistem dengan 2 calon presiden,” kata politikus Demokrat Andi Arief di akun Twitter-nya @AndiArief_.
Andi Arief khawatir munculnya sistem dua calon presiden akan memunculkan politik identitas.
“Masyarakat akan dihadapkan kembali dengan isu identitas. Gak peduli persatuan yang penting menang,” jelasnya.
Menurut Andi Arief, tokoh partai berkuasa yang diusing menjadi capres tidak sekuat Jokowi di 2019.
“Tapi yang dilupakan, tokoh partai berkuasa tak sekuat Jokowi di 2019, meski Prabowo nyebrang,” pungkasnya.