Lieus Sungkharisma: Elit Partai Gerindra Harus Meniru Sikap Ksatria Pak Prabowo Jangan Biarkan Kursi Wagub DKI Terlalu Lama Kosong

Enam belas bulan sudah kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta kosong sejak ditinggalkan Sandiaga Uno karena maju sebagai Cawapres pasangan Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.

Ironisnya sampai kini belum juga didapat titik terang siapa yang akan menggantikan Sandiaga Uno untuk mendampingi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam menjalankan tugas-tugasnya. Situasi itulah yang membuat sejumlah warga Jakarta, tak terkecuali koordinator Forum Rakyat, Lieus Sungkharisma, menjadi prihatin.

“Memang selama ini roda pemerintahan DKI berjalan seperti biasa dan tidak ada masalah. Tapi keadaan ini tak bisa dibiarkan, terus. Bukan saja hal ini tidak lazim, tapi juga bisa menjadi preseden buruk di masa datang,” ujar Lieus.

Padahal, kata Lieus, ia mengetahui Partai Gerindra sebagai salah satu partai pengusung, sudah berkali-kali mengajukan calon pengganti Sandiaga. Begitu juga dengan PKS. Tapi entah dimana masalahnya, tetap tak ada titik temu. “Kasihan pak Anies. Ia jadi seperti dibiarkan sendirian mengurus Jakarta,” tambah Lieus.

Karena itu, ketika ia mendengar Partai Gerindra kembali mengajukan 4 nama sebagai pengganti Sandiaga Uno, Lieus berharap baik PKS maupun elit Gerindra di DKI dapat berbesar hati menerima calon-calon tersebut.

“Kita berharap elit Gerindra DKI dapat meneladani sikap ksatria pak Prabowo yang pernah ia sampaikan saat mengajak Sandiaga Uno untuk mendampinginya sebagai Cawapres pada Pilpres 2019. Yakni menyerahkan kursi Wagub DKI pada PKS,” tutur Lieus lagi.

Memang, kata Lieus, sampai 18 bulan menjelang berakhirnya masa jabatan gubernur yang sekarang, secara hukum kekosongan kursi Wagub tidak masalah. “Tapi bukan berarti kekosongan kursi Wagub itu boleh kita biarkan,” tegasnya.

Lieus menyebut, karena beratnya beban tugas yang dipikul oleh seorang gubernur, apalagi untuk daerah yang menjadi ibukota negara, maka keberadaan wakil gubernur tak bisa ditunda-tunda. “Kalau pak Anies dibiarkan sendirian terus, tentu tidak baik baginya. Bagaimanapun pak Anies butuh pendamping yang bisa berbagi tugas dengannya,” tutur Lieus.

Lieus berharap, baik Partai Gerindra dan PKS mau kembali duduk satu meja untuk membahas soal kursi wakil gubernur yang kosong tersebut. “Singkirkanlah ego partai dan kepentingan kelompok. Segeralah Gerindra dan PKS ambil kata sepakat untuk menentukan siapa yang akan menjadi pendamping pak Anies.”

Sebagai warga Jakarta, kita tiga tega melihat pak Anies pontang-panting sendirian mengurus kota sebesar ini,” katanya.

Seperti diketahui Sandiaga Uno mengundurkan diri dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 10 Agustus 2018. Sandiaga mundur dari jabatan setelah mengemban tugasnya selama 10 bulan karena terpilih menjadi pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.

“Sejak Sandiaga Uno mundur, beberapa nama sempat diusulkan sebagai penggantinya baik oleh PKS maupun Gerindra. Namun sampai hari ini tidak juga tercapai kata sepakat antar partai pengusung,” jelas Lieus.

Karena itu Lieus berharap, usulan baru Partai Gerindra yang mengajukan empat nama sebagai wakil gubernur pendamping Anies, bisa segera disepakati partai pengusung. “Dengan demikian kursi wagub DKI tak lagi kosong,” harapnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News