Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjinakkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dari macan menjadi meong.
“Mereka (PDIP, Jokowi, Budi Gunawan-Red) tahu siapa Prabowo dan bagaimana memanfaatkan keluguhan, dan bahkan kelemahan mantan Danjen Kopassus ini untuk mematikan langkah Gerindra. Paham betul bagaimana membuat singa jadi meong,” kata pengamat politik Tony Rosyid dalam artikel berjudul “Mungkinkah Prabowo Akan Jadi Penghianat Istana?”
Kata Tony, rakyat sudah mulai tahu bahwa Prabowo bukanlah seorang jenderal yang kuat pendirian dan memiliki keberanian.
“Prabowo tipe jenderal yang gampang dan cepat menyerah. Beda tipis dengan SBY yang peragu dan suka mengeluh,” jelasnya.
Tony mengatakan, istana memahami betul siapa Prabowo dan bagaimana cara menjinakkannya. Para designer istana tak pernah khawatir terhadap Prabowo.
“Punya banyak massa pendukung yang militan saja Prabowo mudah menyerah, apalagi setelah ditinggalkan para pendukungnya,” jelasnya.
Tony mengatakan, Prabowo tak akan berkhianat terhadap istana. Bukan karena tak ada keinginan, tapi semata-mata karena tak ada kekuatan dan kemampuan.
“Ketika singa sudah jadi meong, maka tak ada lagi kekuatan yang bisa dibanggakan. Lalu, apa yang ditakuti? Bagi PDIP, Gerindra adalah pelengkap penderita. Hanya dipakai untuk menekan Jokowi agar tak lagi berkiblat ke -dan dikendalikan oleh- Surya Paloh maupun Luhut Binsar Panjaitan (LBP).
Kata Tony, stategi memanfaatkan Gerindra terlihat sangat jitu. “PDIP, dalam hal ini Megawati, nampaknya berhasil menyingkirkan pengaruh Surya Paloh dan LBP dari istana. Bahkan juga Wiranto,” pungkasnya.