Perbedaan istana dalam menanggapi bendera Tauhid dan Bintang Kejora menandakan ada ketakutan terhadap Islam menguasai negara.
“Kalau berpatokan sama-sama berbahaya, harusnya Istana juga menganggap Bintang Kejora berbahaya namun ditanggapi santai. Berbeda ketika menanggapi bendera Tauhid dianggap meresahkan masyarakat,” kata pengamat politik dan sosial Muhammad Yunus kepada suaranasional, Kamis (29/8/2019).
Menurut Muhammad Yunus, perbedaan menanggapi bendera Bintang Kejora dan Tauhid lebih bernuansa politik. “Ada ketakutan Islam menguasai negara,” jelasnya.
Kata Muhammad Yunus, pernyataan Moeldoko selaku Kepala Kantor Staf Presiden justru membuat publik makin tidak simpati terhadap pemerintah.
“Sekarang publik menilai pemerintah hanya berat sebelah dalam menanggapi ancaman negara. Ancaman negara hanya dari kalangan Islam sedangkan kelompok separatis OPM ditanggapi santai padahal banyak anggota TNI dan Polri jadi korban di Papua,” pungkasnya.