Program Pelaksanaan Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tidak hanya sekedar merenovasi supaya rumah menjadi layak huni. Tapi lebih penting dari itu yakni menjadikan rumah lebih sehat.
Itu disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat membuka Kegiatan Karya Bakti TNI AL dalam Rangka Pelaksanaan Renovasi RTLH Tahun 2019 di Lamongan, Rabu (21/8).
“Rumah Tinggal Layak Huni atau sering saya sebut RTLH (Rutilahu, red) merupakan program rumah tidak layak huni menjadi rumah tinggal layak huni. Program ini menjadi bagian penting yang tidak hanya sekedar merenovasi supaya rumah itu layak huni tapi lebih penting dari itu menjadi rumah sehat. Baiti jannati, rumahku surgaku,” terangnya.
“Saya juga minta tolong kepada Pemerintah Kabupaten Lamongn melalui Dinas Sosial agar melakukan penyisiran warga untuk pemberian KIS (Kartu Indonesia Sehat), KIP (Kartu Indonesia Pintar dan PKH (Program Keluarga Harapan). Bahwa dalam pagi hari ini program renofasi rumah tidak layak huni saya buka,” ungkapnya.
Kriteria rumah yang mendapat bantuan diantaranya berlantai tanah, dinding rumah dari bilik bambu, rumah belum memenuhi standart kesehatan, tanah milik sendiri, dan tidak memiliki aset lain serta pemilik rumah berpenghasilan dibawah upah minimum regional (UMR).
“Persyaratan-persyaratan tersebut menjadi penting agar yang dibangun memang diatas tanah sendiri,” imbuh Khofifah.
Program ini merupakan kerjasama Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V dengan Pemprov Jatim. Hadir dalam upacara pembuklaan itu, Danlantamal V Laksamana Pertama TNI Tedjo Sukmono.
Danlantamal menyampaikan ini adalah bentuk sinergi yang positif dalam melayani masyarakat kurang mampu, terutama melalui RTLH.
Dari total 867 rumah yang akan mendapat bantuan, 84 unit rumah diantaranya diperuntukkan untuk Kabupaten Lamongan. Sementara sisanya untuk Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Tuban, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Banyuwangi, Situbondo, Jember, Malang, Trenggalek, Tulungagung, Blitar dan Pacitan.
Sementara Bupati Fadeli mengungkapkan Pemkab Lamongan setiap tahunnya juga berupaya membantu plesterisasi untuk 1.000 hingga 1.500 unit rumah yang berasal dari dana APBD dan sumber lainnya.(RINTO CAEM)