Pemkab Lamongan berencana meluncurkan secara resmi penggunaan LA Pay sebagai pembayaran non tunai milik Lamongan pada 1 September mendatang. Transaksi kuliner khas Lamongan, nasi boran, menjadi salah satu sasaran penggunaan LA Pay.
“Saya akan membuktikan bahwa Lamongan bisa menjelma menjadi kabupaten digital. Sarapannya tetap nasi boran, tapi pembayarannya tinggal klik di handphone saja, beres,” ujar Bupati Lamongan Fadeli di Pendopo Lokatantra, Selasa (20/8).
Dalam sesi sosialisasi kali ini Pemkab Lamongan mengundang para pelaku usaha kecil maupun besar, termasuk sejumlah penjual nasi boran. Juga diundang pengelola lembaga pendidikan, dan takmir masjid.
Mereka ini nantinya yang akan menjadi mitra LA Pay untuk transaksi pembayaran non tunai.
“Sekarang sudah eranya digitaliasasi, siapapun harus mengupgrade diri. Termasuk para penjual nasi boran,” kata Fadeli.
Meski mengusung nama Lamongan, LA Pay ini berlaku global, karena aplikasinya bisa diunduh di toko aplikasi android dan digunakan sebagai pembayaran di berbagai merchant.
Fadeli optimis LA Pay akan menjadi pioneer di Indonesia, transaksi pembayaran non tunai dari pemerintah daerah yang bisa digunakan di seluruh Indonesia.
Sementara Sekkab Yuhronur Efendi menjelaskan sosialisasi akan terus digalakkan Pemkab Lamongan hingga Launcing LA Pay pada tanggal 1 September nanti.
Melalui LA Pay, terang dia, proses transaksi akan semakin mudah. Hal ini sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan Lamongan Digital Society.
Dia menjelaskan LA Pay ini selain memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam bertransaksi, juga memperkuat ketahanan ekonomi di Lamongan. Karena dari setiap transaksinya, ada kontribusi keuntungan yang bisa digunakan untuk pembangunan Lamongan.
“Sehingga transaksi dengan LA Pay tidak hanya bermanfaat bagi penggunanya, namun juga memberi manfaat bagi Lamongan,” ungkapnya.(RINTO CAEM)