Tokoh Nasional dan Ulama Sumut: Pemerintah Jangan Dzolim, Segera Pulangkan Habib Rizieq

Tokoh nasional dan puluhan Ulama Sumut meminta pemerintah untuk tidak terus menerus mendzolimi Habib Muhammad Rizieq Sihab. Mereka bahkan sepakat untuk menjemput Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu dari pengasingannya selama hampir dua tahun di Arab Saudi.

Kesepakatan itu dicapai dalam diskusi aspek hukum pemulangan Habib Rizieq yang berlangsung di ruang Istambul, Hotel Madani, Medan, Jum’at malam (9/8).

Tiga narasumber yang hadir, Dr. MS Kaban, Lieus Sungkharisma, Dr. Sohibul Anshor Anshori Siregar bahkan menyebut apa yang dialami Habib Rizieq adalah bentuk ketidakadilan dan pendzoliman terhadap ulama besar itu.

“Siapapun yang jadi presiden, jika ada ketidakadilan harus kita suarakan. Itulah tujuan dari diskusi ini,” kata Lieus.

Oleh karena itu, tambah Kaban, umat Islam harus bersatu. “Kita harus menuntut masalah kepulangan Habib Rizieq tidak diperlambat,” ujar Kaban.

Setelah Pilpres berakhir, masalah kepulangan Habib harus menjadi prioritas kita. “Habib Rizieq adalah milik kita semua. Apa yang dialami Habib Rizieq adalah duka umat Islam Indonesia. Itu pendzoliman,” tambah Sohibul.

Dalam diskusi yang dihadiri puluhan ulama dan aktivis Islam di Sumut itu, peserta diskusi sepakat untuk mendesak pemerintah agar tidak menghalang-halangi kepulangan Habib Rizieq.

“Habib Rizieq itu bukan cuma punya FPI, tapi punya semua umat Islam,” ujar Ustadz Azwir.

Dalam diskusi tersebut, para Ulama Sumut yang bergabung dalam GNPF Ulama, FUI dan aktivis alumni 212 dan lain-lain, meminta pemerintah segera memulangkan mengambil tindakan untuk memulihkan hak-hak kewarganegaraan Habib Rizieq.

“Habib bukan takut dan tidak mau pulang. Cuma ada pihak-pihak yang tidak menginginkannya pulang ke Indonesia karena ketakutan tak berdasar terhadap kata-kata khilafah dan syariah,” ujar ustadz Azwir dari FUI.

Hal itu terjadi karena banyak orang di negeri ini yang tidak pernah mau belajar tentang sejarah. “Padahal negeri ini lahir dari syariat Islam. Pancasila itu adalah syariat Islam,” tegas Sohibul Anshor Siregar.

Bahkan, tambah Sohibul, China saat ini sedang membangun khilafah. “Apa yang dilakukan RRC saat ini adalah upaya membangun khilafah,” katanya.

Atas apa yang dialami Habib Rizieq tersebut, peserta diskusi berkesimpulan bahwa kinilah saatnya umat Islam bersatu.

“Umat Islam harus segera melakukan konsolidasi kalau tidak ingin semakin diremehkan di negeri yang mayoritas muslim ini,” tutur Kaban.

“Intinya kita meminta pemerindah berlaku adil dan tidak dzolim. “Jika benar pemerintah tidak ada masalah dengan Habib Rizieq, maka segera jemput beliau. Kalau pemerintah tidak segera menjemputnya, kami yang menjemput,” kata Lieus.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News