Memasuki periode kedua Rezim Joko Widodo (Jokowi) demokrasi makin suram terlihat dari pidato mantan Wali Kota Solo itu yang menggunakan narasi kekerasan seperti menghajar yang menghambat investor.
Demikian dikatakan aktivis Malari 74 Salim Hutadjulu dalam pernyataan kepada suaranasional, Sabtu (20/7/2019).
Menurut tahanan politik era Presiden Soeharto itu, suramnya demokrasi juga terlihat pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa negara sangat otoriter mendatangkan investasi.
“Pernyataan Sri Mulyani menunjukkan periode kedua Jokowi tidak suka demokrasi. Semua atas pembangunan infrastruktur membungkam demokrasi. Ini tidak jauh berbeda dengan Rezim Soeharto,” ungkapnya.
Kata Salim, aktivis agraria Faisol Abod Batis yang mengkritik kebijakan Presiden Jokowi dengan data juga ditangkap.
“Faisol Abod Batis ditangkap polisi karena mengkritik Rezim Jokowi melalui media sosial Instagram. Faisol dikenai UU ITE,” jelas Salim.