Oleh: DR Syahganda Nainggolan
Pendiri Sabang Merauke Circle
Hehamahua telah mendaftarkan surat izin unjuk rasa ke Mahkamah Konstitusi besok Jumat, 14 Juni 2019. Nama lengkapnya Abdullah Hehamahua. Umurnya sudah 70 tahun. Sekalipun saya tidak pernah bertemu dengannya.
Namun, saya selalu mendengar cerita jika ada manusia Indonesia yang tidak mau mengambil hak yang bukan miliknya, itulah dia orangnya. Hehamahua,misalnya, tidak menggunakan mobil kantor jika untuk urusan pribadi. Apabila diantara urusan kantor dia bertemu seseorang bukan urusan kantor, biasanya dia menitipkan mobilnya dulu, lalu dia pergi naik angkot (transportasi umum) ke tempat yang dituju. Dalam pertemuan pribadi, dia juga tidak memasukkan bon makanan atau tagihan ke urusan kantor. Prilaku itu menjadi fenomenal tentang dirinya yang diceritakan dari mulut ke mulut selama ini.
Hemamahua telah menjadi pijakan spiritual bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak awal. Dalam masa embrio KPK (masih KPKPN) Hemamahua sudah menjadi wakil ketua. Lalu semasa KPK Hehamahua menjadi penasihat KPK 10 tahun. Disitulah masa masa KPK jaya, dipercaya rakyat sebagai penyapu bersih koruptor busuk.
Beberapa waktu lalu beredar tulisan Hehamahua begitu jijik lihat situasi saat ini, yang dianggapnya jauh dari Indonesia yang bermartabat. Hemamahua mengatakan bahwa dia ingin “berjihad” menegakkan martabat bangsa kita.
Besok Hehamahua akan memimpin unjuk rasa ke Mahkamah Konsitusi. Mungkin Hemamahua akan berhadapan dengan 35000 aparat TNI dan Polri yang berjaga di sana. Namun, sebagai anak bangsa yang secara Konstitusi dijamin Hak Hak nya melakukan unjuk rasa, sesungguhnya gerakan Hehamahua di MK adalah gerakan berdemokrasi yang patut ditiru. Kita tidak perlu mencemaskan situasi kerusuhan di bulan lalu (21-22 Mei). Sebab, kerusuhan bukanlah bagian dari unjuk rasa.
Salut buat bung Abdullah Hehamahua. Saya dengar Anda adalah keturunan Pattimura. Semoga Allah memberi kesehatan buat anda.
Insya Allah saya juga mau ke MK habis Jumatan.
Salam