Saat ini beredar kabar di kalangan wartawan perusahaan asal China berminat membeli Lion Air Group.
Perusahaan penerbangan yang didirikan Rusdi Kirana dikabarkan sedang mengalami keuangan akibat terlalu banyak membeli pesawat dan sedikitnya pemasukan dari penjualan tiket penumpang.
Masih dalam kabar itu, perusahaan asal China itu sangat berminat membeli Lion Air Group karena potensi pasar yang menjanjikan.
Lion Air Group terdiri dari Lion Air, Batik Air, Wings Air, Malindo Air.
Dikutip dari Okezone, Lion Air mengalami kesulitan keuangan diungkapkan Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro.
Menurutnya, pihak Lion Air Group meminta kepada pengelola bandar udara agar hal yang terkait dengan kewajiban pembayaran diperlakukan sama dengan operator penerbangan lainnya.
Pihak Lion Air Group sudah menyampaikan hal tersebut secara tertulis dan resmi melalui surat kepada pengelola bandar udara. Adapun kewajiban pembayaran yang Lion Air Group minta untuk dibuatkan termin pembayarannya adalah kewajiban Januari, Februari dan Maret 2019.
“Lion Air Group bersama pihak pengelola bandara udara sebagaimana dimaksud telah melakukan pertemuan resmi dan sudah menyepakati secara tertulis terkait dengan termin pembayaran kewajiban Januari, Februari, Maret 2019 dan pembayaran sudah dilaksanakan,” kata Danang.
Dikutip dari CNN Indonesia, kendati begitu, Danang mengatakan perusahaan akhirnya sudah melunasi pembayaran jasa kebandarudaraan yang sempat ditunda itu. Pembayaran dilakukan belum lama ini.
Sayangnya, Danang enggan menjelaskan bagaimana akhirnya kewajiban bayar itu bisa dipenuhi. Meski begitu, ia memastikan pembayaran kewajiban jasa kebandarudaraan pada April dan seterusnya akan dilakukan secara normal.
“Pembayaran kewajiban April dan seterusnya dilakukan secara normal, tidak ada penundaan,” terangnya.