Lieus Sungkharisma: Saya tidak Akan Lari ke Luar Negeri, Apa yang Saya Perjuangkan untuk Mempertahankan Kedaulatan Bangsa

Lieus Sungkharisma (IST)

Hari ini, Rabu (15/5), Komandan Gabungan Relawan Demokrasi Pancasila (Garda Depan), Lieus Sungkharisma mengaku sudah menerima surat panggilan kedua untuk diperiksa sebagai saksi atas tuduhan makar yang dialamatkan kepadanya.

“Hari Jum’at depan saya diminta ke Bareskrim,” katanya.

Apakah ia akan memenuhi panggilan itu, Lieus tak memberi jawaban. “Kita lihat saja nanti,” katanya lagi.

Disinggung tentang betapa seriusnya pasal yang dituduhkan kepadanya, Lieus tersenyum kecil. “Saya tau ini tuduhan sangat serius. Saya akan hadapi,” katanya.

Dulu, kata Lieus, Jenderal Sudirman pernah berkata, musuh terbesar bangsa ini adalah pengkhianat. “Karena itu jika engkau punya sepuluh butir peluru, cukup satu peluru untuk musuhmu. Sembilan lainnya untuk para pengkhianat itu,” katanya.

Saat ini, tambah Lieus, situasi negara persis seperti yang dikatakan jenderal Sudirman itu.

“Negeri ini sedang dikuasai oleh para pengkhianat yang hendak menggadaikan bangsa dan negara ini kepada pihak asing dengan macam-macam alasan demi pembangunan dan investasi. “Situasi ini tidak benar dan tidak bisa kita biarkan. Harus kita lawan,” katanya.

Maka itu, tambah Lieus, banyak orang yang berharap kondisi itu bisa dirobah melalui pemilu yang jujur dan adil dan ancaman negara yang tergadaikan itu bisa diperbaiki. “Sayangnya, seperti yang dikatakan Pak Dirman, ternyata masih terlalu banyak pengkhianat di negeri ini,” tutur Lieus.

Menurut Lieus, kalau saja pemilu berjalan jujur dan pemerintah mampu menegakkan keadilan, pembangkangan rakyat seperti saat ini tidak akan terjadi.

“Pembangkangan terjadi karena rakyat melihat pemilu tidak jurdil dan pemerintah tidak mau bersikap adil,” katanya.

Karena itu, tambah Lieus lagi, ketika pak Prabowo Subianto dalam pidatonya menyebut akan timbul dan tenggelam bersama rakyat, ia langsung teringat pada sosok Jenderal Sudirman.

“Pernyataan pak Prabowo itu persis dengan apa yang dikatakan Jenderal Sudirman pada tanggal 17 Februari 1946 di Jogyakarta,” kata Lieus.

Pernyataan pak Prabowo itu, ujar Lieus, adalah spiritnya Jenderal Sudirman.

“Kita jadi semakin semangat untuk memperjuangkan kedaulatan bangsa dan negara ini. Karena itu pula saya tidak akan lari ke luar negeri karena tuduhan makar ini,” tegasnya.

“Jadi, seperti permintaan Pak Sandiaga Uno kemarin, demi kedaulatan bangsa dan negara Indonesia yang saya cintai ini, saya akan terus berjuang sampai titik darah penghabisan,” tegas Lieus.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News