Istana mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) biasa menemui rakyat secara langsung bukan hanya untuk Emha Ainun Najib (Cak Nun).
“Tidak hanya Cak Nun, tapi siapa saja. Anda kan tahu karakter Pak Presiden Jokowi itu lebih banyak mendatangi daripada didatangi,” ujar Tenaga Ahli Kedeputian IV KSP Ali Mochtar Ngabalin, Jumat (10/5/2019).
Kata Ngabalin, pihak Mensesneg bisa mengatur pertemuan Presiden Jokowi dengan Cak Nun.
“Apa pun alasannya, presiden untuk dan konteks ini akan mempersiapkan waktu yang bagus dan diatur Mensesneg,” ungkapnya.
Ngabalin juga menegaskan tidak ada paksaan bagi tamu undangan, semisal Cak Nun, menolak jika diundang Jokowi. Yang jelas, kata Ngabalin, Jokowi siap bersilaturahmi dengan siapa saja.
“Tidak ada memaksa, namanya juga diundang. Kan ada yang mendadak tak bisa datang. Jadi normal saja, betapa banyak orang yang tidak bisa dan tidak mau, namanya juga silaturahmi,” ucap Ngabalin.
Cak Nun mengatakan tidak mau diundang presiden ke Istana. Ia juga merasa hina jika akhirnya ke Istana. Pihak Istana menanggapi pernyataan Cak Nun.
Dalam video yang beredar, Cak Nun mengatakan kedaulatan berada di tangan rakyat seutuhnya karena Indonesia adalah negara demokrasi.
Cak Nun memandang seseorang yang dipilih rakyat untuk menjadi presiden hanya ‘karyawan kontrak’ selama 5 tahun.
“Presiden kan outsourcing, buruh 5 tahun, buruh lima tahun kok manggil-manggilbos,” ujar Cak Nun dan disambut tawa hadirin, dalam video yang beredar, Jumat (10/5/2019).