Mahfud MD tidak konsisten dengan ucapannya yang menyebut akan memilih capres yang tidak ada pelanggaran HAM di Pilpres 2019.
“2014 Mahfud MD ketua timses Prabowo dan sekarang menyebut capres yang ada pelanggaran HAM. Itu namanya Mahfud tidak konsisten,” kata aktivis politik Rahman Simatupang kepada suaranasional, Selasa (16/4/2019).
Menurut Rahman, publik akan menilai perubahan pernyataan Mahfud MD. “Orang itu bisa dilihat dari ucapannya, apalagi sekarang bisa dilihat jejak digitalnya,” ungkapnya.
Rahman menduga, pernyataan Mahfud itu terkait jabatan yang saat ini dipegang sebagai anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
“Kalau berseberangan dengan pemerintah jabatan Mahfud MD bisa hilang,” jelas Rahman.
Mahfud menjabarkan kriteria calon pemimpin yang akan dipilihnya. Ia menyebut track record hingga kasus pelanggaran hukum menjadi sejumlah pertimbangannya dalam menentukan pilihan.
“Kalau saya ya sudah punya kriteria sendiri ya. Banyak sekali saya punya kriteria. Pertama track record, dia bersih, kemudian tidak pernah terlibat pelanggaran hukum baik itu korupsi maupun kriminal. Kemudian jelas sikapnya terhadap aspirasi,” kata dia.
Mahfud menuturkan aspirasi calon pemimpin dapat dilihat dari cara mendengarkan pendapat orang lain. Selain itu, ia juga mengukur pengalaman yang dimiliki untuk memimpin.