Mulut Jokowi bocor dengan menyebut kata bocor sampai 12 kali di depan pendukungnya untuk menghina Prabowo Subianto.
“Mengungkapkan bocor sampai 12 kali itu menunjukkan mulut Jokowi bocor. Faktanya Jusuf Kalla mengakui ada kebocoran anggaran, KPK juga mengakui,” kata pengamat politik Muhammad Huda dalam pernyataan kepada suaranasional, Rabu (13/2/2019).
Menurut Huda, pernyataan bocor Jokowi sampai 12 kali cara mantan Wali Kota Solo menyebarkan kebencian kepada Prabowo. “Para pendukung Jokowi pun ikut-ikutan menyebarkan kata-kata bocor itu. Pendukung Jokowi membuat meme yang disebar di media sosial,” ungkapnya.
Kata Huda, pernyataan Jokowi itu sama saja kebohongan karena terbantahkan oleh Jusuf Kalla dan KPK. “Artinya Jokowi bisa dianggap menyebarkan hoaks,” jelas Huda.
Sebelumnya Jokowi membantah adanya kebocoran anggaran sebagaimana dituduhkan Prabowo Subianto. Mantan wali Kota Solo itu mencibir Prabowo dengan mengatakan bocor sampai 12 kali di depan pendukungnya.
“Jangan sampai semua sudah tanda tangan kemudian baru ngomong Rp 500 triliun bocor… bocor… bocor,” ucap Jokowi dengan mengulang kata ‘bocor’ sebanyak 12 kali, Ahad (11/2/2019).
“Bocor dari mana?”
Selain itu, Jokowi berujar, di Indonesia ada lembaga resmi yang tugasnya mengaudit keuangan negara. Jika laporannya bermasalah pasti akan ditangkap oleh penegak hukum. Ia mengklaim 80 persen pengelolaan keuangan dari 87 kementerian atau lembaga negara meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK.
“Kalau gak bener pasti ditangkap KPK. Tapi hasil pemeriksaan BPK itu hampir 80 persen WTP,” ujarnya.