Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin tidak menghormati sosok KH Ma’ruf Amin (KMA) seperti pernyataan ketua TKN, Erick Thohir (ET), pada 10 Desember 2018 yang menyebut mantan Rais Am PBNU belum kampanye sehingga elektabilitas paslon 01 tidak bertambah.
Demikian dikatakan wartawan senior Asyari Usman dalam artikel berjudul “Masihkan TKN Hormat pada Kiyai Ma’ruf Amin?”
Kata Asyari, pernyataan ET tak bisa menyembunyikan kegelisahannya tentang kemampuan KMA.
“Saya punya feeling, sangat banyak diskusi di belakang layar antara Erick dan para senior TKN tentang KMA. Saya menduga ‘darah muda’ Erick menilai KMA ‘useless’,” jelas Asyari.
Kata Asyari, TKN tidak menghormati KMA terlihat pernyataan Luhut Binsar Panjaitan (LBP) bahwa Cawapres KMA belum berdampak karena belum turun berkampanye.
Asyari mengatakan pernyataan ET dan LBP itu memunculkan makna pertama, perasaan jengkel mereka terhadap KMA yang mereka anggap menjadi masalah bagi TKN, bukan solusi.
“Kedua, ada semacam ‘vote of no confidence’ (perasaan tak percaya diri) dari ET dan LBP terhadap Kiai Ma’ruf. Ketiga, ada perasaan ingin mengganti Kiai Ma’ruf dengan orang lain seandainya memungkinkan secara politis dan konstitusi,” jelas Asyari.
