Agenda lain yang dipersiapkan oleh tim Jokowi jika kalah di Pipres 2019, maka senjata terakhir yang paling jahat untuk menjatuhkan Prabowo adalah menjatuhkan nilai mata uang rupiah.
Demikian dikatakan pengamat politik dan ekonomi Rahman Sabon dalam pernyataan kepada suaranasional, Jumat (4/1/2018).
Kata Rahman, agenda zalim tim Jokowi berpotensi akan membuat Pemerintahan Prabowo-Sandi menghadapi sandungan.
“Dijatuhkan lewat ekonomi dan Indonesia pecah dengan agenda kemerdekaan Papua,” ungkapnya.
Kata Rahman, potensi menjatuhkan pemerintah Prabowo-Sandi melalui pencetakan uang tanpa batas oleh perusahan pencetakan uang swasta milik WNI keturunan China di Semarang. Pencetakan uang baru oleh pemerintahan Jokowi tidak dilakukan oleh Peruri.
“Bagaimana supaya pencetakan uang itu bisa dikontrol jumlahnya, pendistribusian dan dimana saja uang itu disimpan selain di bank-bank pemerintah dan bank-bank swasta milik para taipan China,” jelas Rahman.
Rahman mengingatkan, menjelang Pilpres Indonesia 2019 Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menarik semua pasukan tentaranya dari Timur Tengah (Suriah dan Irak) untuk ditempatkan di Australia dan Papua New Guinea dengan membangun pangkalan militernya di sana.
“Penetrasi pasukan AS lewat darat akan dilakukan untuk membantu OPM mencapai kemerdekaan Papua,” ujar Rahman.
Ia mengatakan, antek asing dan aseng kelompok elit pejabat di sekitar Presiden Jokowi yang punya kepentingan ekonomi dan politik di sekitar Freeport dan Papua akan berperan ganda membantu mempercepat Indonesia pecah pasca Pilpres melalui kemerdekaan Papua.
“Tim Bidang Polkam Prabowo harus melakukan iventarisir dari sekarang terhadap elite tertentu dimaksud dgn melakukan pengawasan baik pada elite pejabat, oknum aparat TNI/Polri maupun para taipan yang ada di balik mereka terkait pelemahan TNI dan Papua Merdeka,” pungkasnya.