Ratusan relawan pendukung pasangan capres-cawapres Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin menggelar acara do’a bersama di Rumah Aspirasi Rakyat, Jalan Proklamasi Nomor 46, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (24/12) malam.
Do’a bersama ditujukan untuk masyarakat Banten dan Lampung Selatan yang menjadi korban tsunami akibat erupsi anak gunung Krakatau hingga memicu gelombang tinggi, Sabtu (22/12).
Acara dimotori Gerakan Jaga Indonesia (GJI) di bawah komando Boedi Djarot digelar dengan sangat sederhana tanpa menghilangkan hakikat dan maknanya.
“Siapa yang tidak tersentak hatinya karena musibah tsunami Selat Sunda yang telah menewaskan ratusan saudara-saudara kita dan meluluhlantakkan bangunan maupun tempat tinggal mereka. Kita berduka, Indonesia menangis,” ujar Boedi Djarot selaku Ketua Umum GJI.
Boedi berharap para korban yang meninggal dunia ditempatkan di tempat terbaik di sisi-Nya. Sedangkan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan kekuatan untuk bangkit kembali.
“Kebetulan malam ini bertepatan dengan Misa Natal. Selain umat Kristiani, do’a bersama juga dihadiri oleh umat lintas agama. Di tengah keberagaman ini kita tunjukkan bahwa Indonesia satu, kita bersaudara.”
“Apa yang dirasakan oleh saudara kita di Banten dan Lampung Selatan, juga kita rasakan. Oleh sebab itu, saya mengajak kita semua agar marilah senantiasa menjaga kerukunan antar umat beragama, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Keberagaman ini menjadikan kita sebagai bangsa yang besar,” tutur Boedi Djarot.
Sebagai informasi, data sementara dampak bencana tsunami Selat Sunda hingga Senin (24/12) pukul 17.00 WIB, tercatat 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi.
Kerugian fisik akibat tsunami meliputi 681 unit rumah rusak, 69 unit hotel dan villa rusak, 420 unit perahu dan kapal rusak, 60 unit warung dan toko rusak serta puluhan kendaraan juga mengalami hal yang sama.