Warga desa Sukorame Kabupaten Lamongan mempunyai cara yang unik untuk meningkatkan produksi dan nilai lebih dalam menanam cabai.
Warga Desa Sukarame melakukan survei pasar sebelum memulai tanam cabai sehingga ketika panen harganya dapat bersaing dan menguntungkan.
“Kami survei dulu, komoditas apa yang paling laku di pasar, kapan komoditas itu paling banyak dibutuhkan dan apa jenisnya. Dari situlah awal mula petani Desa Sukorame mulai menanam cabai merah,“ kata Kades Sukorame, Anton Susilo, Rabu (28/11).
Dari survei tersebut, lanjutnya, produksi cabai mereka selalu bisa diserap pasar dengan harga yang layak.
Pasalnya jadwal tanam mereka disesuaikan dengan jadwal pasar saata membutuhkan cabai besar.
Selain itu, tanah di desanya rupanya cocok untuk budidaya cabai besar, sehingga produksinya melimpah.
Di setiap lahan seluas 1 hektare, produktivitasnya mencapai 1 hingga 1,5 ton perhektare dalam sekali panen. Sementara dalam satu kali siklus tanam, mereka bisa panen hingga sepuluh kali. (Rinto)