Aktivis Malari 74: Reuni 212, Konsolidasi Kekuatan Rakyat

Reuni 212 yang akan dilakasanakan di Monas pada 2 Desember 2018 merupakan konsolidasi kekuatan rakyat dalam menghadapi penguasa.

Demikian dikatakan aktivis Malari 74 Salim Hutadjulu kepada suaranasional, Kamis (29/11). “Reuni 212 membuktikan agama menjadi fungsi kontrol sosial untuk keadilan,” kata Salim.

Menurut Salim, Reuni 212 bukan hanya milik umat Islam tetapi rakyat Indonesia yang ingin adanya perubahan bangsa Indonesia menjadi lebih baik. “Banyak non islam yang akan bergabung reuni 212 di Monas,” jelas Salim.

Mantan tahanan politik di era Soeharto ini mengatakan, Reuni 212 yang melibatkan non muslim menjadi bukti bukan gerakan Islam radikal maupun pendukung khilafah. “Mereka ini berjiwa Pancasila dan NKRI. Tuduhan antiPancasila sangat tidak mendasar,” kata Salim.

Selain itu, ia mengatakan, munculnya ormas maupun selebaran spanduk yang mendiskreditkan reuni 212 menunjukkan adanya ketakutan dari penguasa. “Penguasa tidak perlu takut reuni 212, acara damai untuk kebaikan bangsa Indonesia,” pungkas Salim.