Kasus yang menimpa Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak yang dipanggil polisi dugaan penyalahgunaan uang Kemenpora dalam untuk kemah pemuda sangat bernuasa politik.
“Sekarang kok dipolitisir seperti itu,” kata Mantan aktifis IRM & IMM serta warga Muhammadiyah Among Kurnia Ebo dalam pernyataan yang tersebar di media sosial.
Kata Among, Muhammadyah sudah biasa melakukan kegiatan seperti muktamar dengan anggaran puluhan milyar secara mandiri dan tidak ada masalah apa-apa.
“Jadi, aneh bin janggal bin tak masuk akal jika Dahnil kemudian dipermainkan dalam kasus kemah pemuda ini,” ungkapnya.
Kata Among, rezim seolah sudah kehilangan kewarasan dan akal sehat. Penguasa seolah dengan gampang mempermainkan hukum demi kepentingannya sendiri. “Bukan menegakkan keadilan. Tapi menyimpangkan keadilan. Hukum rasanya tak lagi adil,” jelas Among.
Among sangat setuju ketika Pemuda Muhammadyah mengembalikan duit 2M sumbangan Kemenpora itu. Harga diri Muhammadyah tidak bisa dibeli dengan duit recehan begitu. Entah kalau organisasi lain.
“Muhammadyah punya duit beribu lipat dari itu. Kalau nggak punya niat baik sedari awal tidak perlu meminta kerjasama dengan Muhammadyah. Muhammadyah nggak perlu dukungan siapa-siapa juga sudah besar. Besar namanya, besar duitnya, besar pengaruhnya,” jelas Among.