Ada yang beda di hari Santri khususnya di Desa Bakalanpule, Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan. Mereka datang ke Balaidesa dengan mengenakan busana muslim, Senin (22/10/2018).
Dari pengamatan suaranasional, baik kepala fesa maupun seluruh perangkat desa yang pria berpakaian dengan menggunakan sarung, baju koko, dan peci, sementara untuk wanita tampil mengenakan pakaian muslimah.
Menurut Kepala Desa Bakalanpule Achmad Zamroni melalui Sekretaris Desa Mohammad Firman mengungkap jika seluruh perangkat desa mengenaikan pakaian busana muslim
semua itu untuk memeriahkan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2018.
“Tujuan perangkat Desa Bakalanpule berbusana muslim untuk menghormati Hari Santri Nasional serta untuk mengenang jasa para pejuang khususnya para ulama yg telah berjuang dan gugur merebut kemerdekaan,” kata Mohamad Firman, sekretaris Desa Bakalanpule Tikung Lamongan.
Tak hanya itu, Firman juga mengucapkan terima kasih atas apresiasi pemerintah atas di tetapkannya tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
“Ucapan terima kasih kepada bapak Presiden Jokowi yang telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri yang telah lama dimpikan oleh umat Islam d Indonesia,” jelasnya
Di samping itu juga guna bertujuan untuk mensyiarkan islam dengan budaya pakaian berbusana muslim khususnya warga Desa Bakalanpule. (Rinto)