Demokrasi di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai terancam dengan adanya penganiayaan terhadap aktivis Ratna Sarumpaet.
Demikian dikatakan aktivis Malari 74 Salim Hutadjulu dalam pernyataan kepada suaranasional, Selasa (2/10). “Pendukung penguasa menganggap musuh orang-orang atau aktivis yang mengkritik penguasa,” paparnya.
Kata Salim, penganiyaan terhadap Ratna Sarumpaet menunjukkan tidak boleh ada perbedaan pendapat. “Semua harus sesuai dengan penguasa terlebih lagi penguasa didukung buzzer dan media mainstream,” jelas Salim.
Salim mengatakan, aktivis HAM yang berada di kubu pemerintah hanya diam ketika Ratna Sarumpaet mendapat penganiayaan.
“Ketika Ratna Sarumpaet dipersekusi dan ditolak untuk acara diskusi, aktivis HAM pro penguasa hanya diam, bahkan buzzer-buzzer penguasa membully habis Ratna Sarumpaet,” kata Salim.
Menurut mantan tahanan politik era Soeharto ini, Ratna Sarumpaet itu aktivis yang selalu mengkritik penguasa. “Mulai era Soeharto sampai sekarang selalu mengkritik penguasa,” pungkas Salim.