Revolusi sosial bisa muncul di Indonesia ketika rezim yang makin represif terhadap gerakan mahasiswa dan rakyat.
Demikian dikatakan aktivis Malari 74 Salim Hutadjulu kepada suaranasional, Selasa (25/9). “Deklarasi ganti presiden di Tangsel dihalang-halangi bahkan pihak aparat bertindak anarkis bisa memunculkan gejolak sosial lebih besar,” ungkapnya.
Menurut Salim, persekusi dan tindakan aparat kepolisian yang tidak adil memunculkan gelombang perlawanan rakyat lebih besar.
“Harusnya rezim dan aparat kepolisian bisa membaca gejolak sosial dan sejarah,” kata tahanan politik era Presiden Soeharto ini.
Salim mengatakan, rezim justru membenturkan sesama rakyat ketika ada suara protes. “Kejadian di Medan menunjukkan, kelompok sipil dipakai untuk menghadapi gerakan mahasiswa. Ini sangat berbahaya dan bisa memunculkan konflik sosial,” papar Salim.
Selain itu, ia mengatakan, suasana politik Indonesia makin memanas terlebih lagi menjelang Pilpres 2019.
“Ini harus diwaspadai. Kalau tidak bisa diatasi muncul gerakan revolusi sosial di Indonesia,” pungkas Salim.