Masyarakat dan Tokoh Adat Siak Riau Tolak Kegiatan Ansor dan Banser

Masyarakat dan tokoh adat Kabupaten Siak, Riau menolak kegiatan Ansor dan Banser.

“Sesuai dengan pernyataan sikap masyarakat Kabupaten Siak khususnya, dan Riau umumnya menolak seluruh kegiatan GP Ansor dan Banser di Bumi Melayu Riau,” kata Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Siak Wan Said, Senin (17/9/2018) siang.

Pernyataan sikap atas penolakan itu berdasarkan kabar yang berkembang saat ini akan dilaksanakan Dzikir Kebangsaan dipimpin langsung oleh Ketua Perwakilan Wilayah Gp Ansor Provinsi Riau Purwaji yang juga digadang-gadangkan akan dihadiri oleh Ketua Umum Gp Ansor KH Yaqut Cholil Qaumas dengan penceramah Gus Fariz Al Haq.

Kegiatan Banser dan Ansor ini akan dilaksanakan di depan Istana Siak pada 22 September 2018.

Keluarga kerajaan Siak atau Kerabat Sultan Syarif Kasim II layangkan protes atas beredarnya simbol kebesaran Siak dipakai dalam informasi jemputan acara yang diberi tema “Kirab satu Negeri, Zikir Kebangsaan” dengan sub tema “Munajat Untuk Kedamaian Indonesia” yang akan diadakan oleh GP Ansor Riau.

Keluarga besar kerabat Kesultanan Siak yang diwakili oleh Tengku Habibie, Tengku Wira Shahab, Tengku Said Eka Nusirhan, Tengku Ikhwan Shahab merasa keberatan dan tidak mengizinkan simbol kebesaran Siak dalam hal ini istana Siak dipakai pada tempat yang tidak tepat, seolah-olah Kesultanan Siak adalah bagian dari kegiatan tersebut.

“Kami menantikan klarifikasi dari saudara Purwaji sebagai Ketua GP Ansor Riau, untuk mempertanggungjawabkan kelancangannya menggunakan simbol,” kata Keluarga besar kerabat Kesultanan Siak, Ahad (16/9/2018).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News