Aktivis Muhammadiyah Jakarta: Bakal Kalah, Jokowi Alami Kepanikan Luar Biasa

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalami kepanikan luar biasa akan kalah di Pilpres 2019 maka segala cara dilakukan mulai tuduhan makar gerakan ganti presiden sampai iklan politik muncul di bioskop.

Demikian dikatakan Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta Mohammad Naufal Dunggio kepada suaranasional, Kamis (13/9).

Kata Nuafal, adanya tuduhan makar justru gerakan #2019GantiPresiden makin membesar di berbagai daerah dideklarasikan dengan dihadiri ribuan massa.

“Gerakan ganti presiden itu bukan melemah malah sebaliknya makin membesar sampai ke polosok-pelosok negeri,” paparnya.

Ia mengatakan, Orang panik tak ubahnya bagaikan orang yang bakal tenggelam di lautan sangat dalam dan luas. “Apa saja dia mau raih dan pegang untuk menyelamatkan dirinya dari tenggelam dan mati lemas. Kubu petahana kayak orang mau mati lemas karena tenggelam,” jelas Naufal.

Naufal mengatakan, kubu petahana tidak tahu lagi peluru dan jurus model yang harus dikeluarkan dan ditembakkan utk menangkis dan melakukan serangan balik ke kubu oposisi.

“Apa yg dilakukan selalu di kick balik oleh kubu opòsisi. Mau angkat bendera putih tidak mungkin. Mau maju terus bingung dengan gerakan dollar yang ikut maju juga. Bertahan dengan situasi dan kondisi yang ada uang kas negara kosong. Mau naikan BBM sama saja bunuh diri,” paparnya.

Naufal juga menyoroti gerakan mahasiswa yang mulai muncul Riau, Palu, Banten, Palembang dan Makassar dan ini makin membesar.

“Kita tinggal tunggu tanggal mainnya. Ini juga yamg bikin kubu petahana panas dingin tapi bukan demam. Sampai kapan kubu petahana bisa bertahan? Seminggu, sebulan, dua bulan? Pokoknya dalam waktu dekat ini sebelum masuk April 2019,” pungkasnya.