Aktivis Politik: NasDem Diduga Tempat Bandar Narkoba dan Metro TV Diam Saja

Partai NasDem diduga menjadi tempat bandar narkoba setelah kadernya Ibrahim Hasan tertangkap polisi terlibat dalam bisnis haram tersebut.

“Ada dugaan kader NasDem Ibrahim Hasan alias Hongkong menyetor dari bisnis haram narkoba ke oknum elit NasDem agar kegiatannya lancar. Ini yang harus dibongkar,” kata aktivis Rahman Simatupang dalam pernyataan kepada suaranasional, Jumat (24/8).

Menurut Rahman, media milik Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Metro Tv dan jaringannya tidak memberitakan tertangkapnya politikus NasDem itu dalam bisnis narkoba.
“Saya belum melihat ada pemberitaan di Metro TV, Media Indonesia dan jaringannya atas tertangkapnya Ibrahami Hasan,” papar Rahman.

Rahman mengatakan, kasus ini bisa menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap NasDem. “Suara NasDem diperkirakan turun di Pemilu 2019,” pungkasnya.

DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) memecat Ibrahim Hasan sebagai anggota partai karena keterlibatannya dalam bisnis narkoba. Anggota DPRD Langkat itu merupakan tersangka penyelundupan 105 kilogram sabu dan 30 ribu butir ekstasi.

Sekretaris Jenderal NasDem Johnny G Plate mengatakan, surat pemberhentian terhadap Ibrahim tersebut sudah diteken langsung oleh Ketua Umum Partai Surya Paloh, Selasa (21/8).

“Sudah dipecat. Dia terlibat narkoba dan berlawanan dengan platform Partai NasDem,” kata Johnny, Jakarta, Rabu (22/8).

Johnny menegaskan, NasDem tidak akan bertoleransi terhadap kadernya yang terlibat kasus narkoba. Dia juga memastikan tidak akan memberikan bantuan hukum kepada Ibrahim. “Kami bahkan minta segera dihukum,” tegasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News