Tenaga Ahli Deputi IV KSP Ali Mochtar Ngabalin menghilang setelah KH Ma’ruf Amin menjadi cawapres padahal politikus Golkar itu pernah mengatakan, ulama tidak perlu dilibatkan politik praktis.
“Ali Mochtar Ngabalin ke mana ya? Saya kangen dengan sahabat saya tsb, Beliau minta ketemu saya, Tapi skrg kok menghilang? Apa ada yg tau?” kata politikus PKS Refrizal di akun Twitter-nya @refrizalskb.
SebelumnyaAli Mochtar Ngabalin menyindir kegiatan Ijtimak Ulama yang dilaksanakan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U). Menurut dia, tak pantas seorang tokoh agama digiring ke dalam agenda politik praktis.
“Al ulama warassatul anbiya. Karena itu, ulama tidak boleh dibawa dalam politik praktis. Ingat baik-baik,” tegas Ngabalin saat menghadiri acara Diskusi Politik bertajuk “Kenapa Harus Jokowi?” di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (28/7/2018).
Ulama merupakan tempat bagi masyarakat untuk bertanya kepada permasalahan bangsa dan negara. Namun, apabila itu tujuannya untuk mencari capres untuk melawan Joko Widodo (Jokowi), ia merasa mereka memiliki tujuan untuk memecah belah umat.
“Al Ijtima itu adalah mengumpulkan semua komponen umat, seluruh komponen organsiasi untuk berbicara tentang masa depan bangsa dan negara. Jangan lupa ketika politik identitas itu muncul, kemudian membicarakan kepentingan politik praktis maka itu akan bisa mencabik-cabik seluruh kepentingan keumatan,” tegasnya.