Terkait Cawapres, Pengurus PBNU: Jokowi Obok-obok PBNU

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengobok-obok PBNU dengan membenturkan Rais Am Syuriah dan Tanfidziyah terkait cawapres.

“Perang antara Syuriah versus Tanfidziah PBNU sedang berlangsung sengit memperebutkan gula-gula pemberi harapan palsu (PHP) dari Presiden Jokowi,” kata Wakil Sekretaris Lembaga Penyuluhan dan bantuan hukum PBNU Djoko Edhi Abdurrahman di akun Twitter-nya @djokoedy6.

Menurut Djoko, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj tanpa tedeng aling-aling menagih PHP dari Jokowi yang ingin menjadikan Cak Imin cawapres. “KH Yakin, khatib Aam menagih untuk Rois Aam. Hebat Jokowi, bisa mengobrak-abrik PBNU hingga seperti orang kelaparan,” jelasnya.

Kata Djoko, sekarang Cak Imin bersekutu dgn Kang Said Aqil lawan Makruf Amin untuk memperebutkan cawapres Jokowi. “Sekjen PBNU jadi moderasi untuk Tafidziah versus Syuriah. Keduanya di-PHP oleh Presiden Jokowi,” paparnya.

Djoko mengatakan, sudah tidak ada nama Cak Imin di Cawapres Jokowi. “Sudah tak ada Cak Imin. NU ditipu lagi seperti peristiwa wantimpres dan pengganti Khofifah: PHP,” pungkasnya.

KH Said Aqil Siradj menerima sejumlah perwakilan kiai-kiai NU se-Indonesia di kantor pusat PBNU. Para kiai dari kalangan nahdiyin itu mengusulkan nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

“Malam hari ini PBNU melalui ketua umum PBNU menerima aspirasi usulan dari para kiai, pemangku pesantren dari seluruh Indonesia, beliau-beliau ini menyampaikan aspirasi yang berkembang dari masyarakat di bawah, yaitu mengusulkan salah satu kader NU terbaik, Cak Imin untuk diusulkan sebagai pendamping Joko Widodo,” kata Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaini di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (4/8) malam WIB.