Hasil Riset Ada Masjid Radikal, Pemuda Muhammadiyah: Bongkar Metodologinya

Hasil riset yang menyebut adanya masjid radikal di kantor pemerintah harus dibongkar metodologinya secara akademik.

“Hasil riset bisa diperdebatkan secara akademik, “bongkar” metodeloginya, karena dlm setiap penelitian selalu ada subyektifitas penelitinya, termasuk terkait kesimpulan Masjid Radikal yg diambil dr melakukan pengamatan ceramah jum’at Khotib di Masjid tsb,” kata Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Simanjuntak di akun Twitter-nya @Dahnilanazar.

Sebanyak 41 dari 100 masjid kantor pemerintahan di Jakarta terindikasi paham radikal. Hasil ini didapat dari penelitian Lembaga Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) dan Rumah Kebangsaan.

“Dari hasil survei, menunjukkan angka yang mengejutkan. Dari 100 masjid, 41 masjid terindikasi paham radikal,” ujar Agus Muhammad, selaku koordinator penelitian, di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Ahad (8/7/2018).

Agus menjelaskan, penelitian ini dilakukan pada sejumlah masjid di kementerian sebanyak 35 masjid, di BUMN 37 masjid, dan di lembaga negara sebanyak 28 masjid. Penelitian dilakukan pada 29 September-21 Oktober 2017, dengan merekam secara audio dan video khotbah Jumat selama periode tersebut.

Hasilnya, Agus melanjutkan, 41 masjid yang terindikasi radikal terdiri atas 21 masjid di BUMN, 12 masjid di kementerian, dan 8 masjid di lembaga negara.