Tokoh JIL: Ejek Islam Nusantara, Wahabi dan Kelompok Radikalis

Akhmad Sahal (IST)

Aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) Kelompok atau orang yang tidak suka bahkan mengejek Islam Nusantara itu Wahabi dan radikal.

“Yg bully Islam Nusantara paling dari kaum salafi wahabi, pro khilafah, radikalis, sumbu pendek. Mereka itu justru sempalannya Islam Indonesia,” kata aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) Akhmad Sahal di akun Twitter-nya @sahal_AS.

Kata Sahal, Islam Nusantara itu wacana resmi PBNU, tema muktamar NU, ormas Islam terbesar RI. “NU mainstreamnya Islam Indonesia, bukan sempalan,” jelas Sahal.

Kata Sahal, Islam Nusantara sama sekali tidak anti Arab. Tapi anti sikap memuja-memuja Arab.

“Nabi Arab, tp musuh Nabi jg Arab. Abu Jahal, Abu Lahab jg pake jubah dan serban. Ber-Islam tak lantas meng-Arab,” paparnyam

Ia menegaskan Islam Nusantara yaitu Islam yang menghargai dan menyerap budaya Nusantara, asal tidak kontra Islam.

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma’ruf Amin mengatakan Islam Nusantara adalah Islam ahlussunnah wal jamaah yang mampu mengakomodasi tradisi dan kultur dengan pertimbangan kemaslahatan umat.

“Islam aswaja (ahlussunnah wal jamaah) ini seperti Islam yang dikembangkan oleh Wali Songo,” kata Ma’ruf Amin beberapa waktu lalu.

Menurut Ma’ruf Amin, Islam Nusantara atau Islam Aswaja adalah Islam yang mengakomodasi tradisi dan kultur dengan mempertimbangkan kemaslahatan umat, serta tanpa kekerasan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,

Akomodasi tradisi dan kultur bangsa Indonesia yang mashlahat tersebut, menurut dia, selama tidak bertentangan dengan ajaran agama, serta tidak menimbulkan kegaduhan atau dishamoni bangsa.