Muhammadiyah: Kesenjangan Ekonomi di Era Jokowi Mengkhawatirkan

Masalah kesenjangan ekonomi yang ada saat ini (indeks gini kita 0,39) tidak boleh dianggap enteng karena bom waktu yang pada saatnya akan meledak dan kalau sudah meledak maka negeri ini akan kacau dan kita semua akan panik dibuatnya.

Demikian dikatakan Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas kepada suaranasional, Selasa (3/7).

Kata Anwar, mengatasi kesenjangan ekonomi perlu memperbesar jumlah kelas menengah dengan proses diseminasi mentalitas entrepreneurship dan intrapreneurship yang bersifat massif terutama di kalangan anak-anak didik kita.

“Bagi saudara-saudara kita dari etnis China hal ini tidak bermasalah karena mereka umumnya sudah hidup dalam keluarga yang umumnya menghormati dan memuliakan pekerjaan sebagai pengusaha dan atau pedagang,” paparnya.

Menurut Anwar, berbeda dengan kita yang lebih menghormati pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil, tentara dan atau polisi.

“Untuk menumbuhkan dan mengembangkan entrepreneurship dan atau intrapreneurship mentality di kalangan anak-anak kita tentu jelas tidak mudah karena mileu dan atau dukungan dari lingkungan keluarga kurang mendukung,” jelas Anwar.

Anwar mengatakan, dalam mengatasi persolan kesenjaran perlu peran pendidikan dalam menciptakan mentalitas kewirausahaan di kalangan anak didik

“Melakukan 2 hal yaitu bagaimana sekolah atau perguruan tinggi bisa memberikan pengetahuan atau teori dan praktek bisnis dan berbisnis secara teratur dan berketerusan,” jelasnya.