Hentikan Mengangkat Korban KM Sinar Bangun di Danau Toba, Geprindo: Pemerintah tak Miliki Empati

Pemerintah tidak memiliki empati dengan tidak mengangkat korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba.

“Menurut saya sikap pemerintah kurang tepat sebab musibah ini sudah menjadi perhatian nasional dan internasional dan solusi pemerintah akan menampakkan betapa rendahnya peradaban bangsa Indonesia,” kata Presiden Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo) Bastian P Simanjuntak kepada suaranasional, Rabu (4/7).

Kata Bastian, di danau Toba ada ratusan mayat manusia yang menjadi korban keteledoran perusahaan angkutan kapal, jangan dianggap enteng persoalan ini, meskipun pemerintah mengatakan secara teknis sulit,  pengangkatan bangkai kapal dan jenazah harus tetap di upayakan.

“Jika Indonesia tidak sanggup melakukannya, jangan malu dan sungkan meminta bantuan negara lain, kepada Singapura atau Australia yang memiliki peralatan canggih,” paparnya.

Penghentian pengangkatan bangkai kapal dan jenazah korban juga menyisakan pertanyaan dari berbagai pihak. Muncul kecurigaan ada hal yang tidak ingin di ungkap secara tuntas serta seperti tidak ada keinginan untuk menginvestigasi kejadian hingga ke akar persoalannya.

Kata Bastin, muncul dugaaan tidak ada keinginan mengungkap pihak-pihak mana saja yang harus bertanggung jawab atas kejadian ini.

“Padahal investigasi penting dilakukan agar diketahui apakah ada pelanggaran UU 17/2008 tentang Pelayaran, Peraturan Pemerintah (PP) 20/2010 tentang Angkutan Perairan serta Peraturan Menteri 104/2017 tentang Angkutan Penyeberangan. Pemerintah tidak boleh beralasan konyol, pengangkatan kapal dan jenazah harus tetap dilanjutkan,” pungkasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News