Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyerang balik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas tuduhan penguasa saat ini yang melampaui batas.
“Pak Jokowi tidak pernah menyalahgunakan kekuasaan. Berbeda dengan yang sebelumnya,” kata Ketua DPP PDIP, Bambang DH dalam pernyataan kepada wartawan, Rabu (20/6).
Bambang mempertanyakan saat SBY berkuasa dan ada dugaan memanfaatkan KPU.
“Siapa yang di belakang tim alpha, bravo dan delta? Siapa yang menggunakan KPU yang seharusnya netral dan dijadikan pengurus partainya? Siapa yang memanipulasi IT sehingga Antasari dipenjara? Siapa yang memanipulasi DPT sehingga kursi di Pacitan pada Pemilu 2014 berkurang drastis dibanding 2009? Siapa yang menjadi pelopor penggunaan dana Bansos?” kata Bambang.
Bambang menyarankan SBY untuk introspeksi diri daripada menyalahkan pihak lain.
“PDI Perjuangan bahkan punya pengalaman buruk di Pilkada Bali 5 tahun lalu. Saat itu alat negara diterjunkan hanya karena ambisi kekuasaan. Jadi, siapa yang punya sejarah gelap menggunakan kekuasaan? Pak SBY jangan lempar batu sembunyi tangan,” tegasnya.
Bambang mengimbau seluruh pihak untuk membangun suasana kondusif dengan membiarkan rakyat menjadi hakim tertinggi dalam menentukan pemimpinnya.
“Rakyat mencari pemimpin yang kuat secara kultural, berpengalaman serta tidak ambisius dalam mengejar jabatan,” ujarnya.
Pada Senin siang (18/6), twitter @SBYudhoyono mengumbar pernyataan: Saya perhatikan, banyak penguasa yang lampaui batas sehingga cederai keadilan dan akal sehat. Mungkin rakyat tak berdaya, tapi apa tidak takut kpd Tuhan, Allah SWT ? *SBY*
