Oleh: Husnul Haq
Dosen IAIN Tulungagung
Dalam sebuah kajian Ramadhan beberapa waktu lalu, di depan ratusan hadirin yang didominasi oleh muda mudi, saya menyampaikan perkataan seorang ulama tentang tiga macam jodoh manusia.
Pertama, jodoh di dunia. Yaitu: orang menikah, kemudian bercerai. Maka hubungan perjodohan antar keduanya hanyalah di dunia saja; yaitu saat mereka tersatukan dalam bingkai rumah tangga.
Kedua, jodoh di akhirat. Yaitu: laki-laki atau perempuan yang meninggal dunia sebelum menikah. Mereka kelak akan dinikahkan di surga. Karena, di surga nanti tidak ada seorangpun yang tidak punya pasangan.
Ketiga, jodoh dunia akhirat. Yaitu: Ikatan suami-isteri yang langgeng terbawa sampai mati. Mereka akan disatukan kembali di akherat nanti.
Itulah, betapa jodoh merupakan hal yang sangat misterius. Bahkan, kadang jodoh itu baru terlihat setelah sekian puluh tahun.
Sebuah kisah nyata, seorang laki-laki menjalin hubungan kasih sayang dengan seorang perempuan. Tapi, cinta keduanya tidak bisa sampai pada indahnya bahtera rumah tangga, karena terhalang oleh tebalnya dinding ridha orangtua. Lalu, keduanya menikah dengan pasangan masing-masing, sampai memiliki anak dan cucu.
Kemudian takdir ilahi memutuskan, pasangan masing-masing meninggal dunia. Lalu, takdir ilahi mempertemukan mereka dalam sebuah momen acara. Pertemuan itu, diakhiri dengan kesepakatan untuk menyambung benang cinta yang telah putus selama 40 tahun. Mereka menikah, dan bahagia dalam mahligai rumah tangga.
Mendengar cerita itu, sontak saja para hadirin banyak yang baper dan berkata: so sweet…. Begitulah jodoh; sangat misterius dan penuh tanda tanya. So, jadilah orang baik, niscaya jodohmu adalah orang baik.
