Rakyat Indonesia menunggu jatuhnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena mereka sudah bosan dengan pencitraan dan sandiwara penguasa.
Demikian dikatakan Pengasuh Ma’had Nurul Falah-Cirebon Ustatdz Irkham Fahmi Al-Anjatani di akun Facebook-nya. “Rakyat sudah tidak mudah lagi percaya begitu saja kepada media-media yang menjadi corong bagi penguasa,” kata Irkham.
Kata Irkham, rakyat percaya dengan media-media oposisi di dunia maya, karena apa yang diberitakan sesuai dengan fakta yang memang ada di tengah-tengah kita. Jelas, ini sangat terpercaya, daripada media-media mainstream penguasa yang selalu memberitakan segala sesuatu yang bertentangan dengan fakta di tengah-tengah masyarakat.
“Dengan kondisi seperti ini wajar saja bila saat ini rezim Jokowi panik. Mereka melakukan berbagai macam cara untuk mempertahankan elektabilitasnya,” ungkap Irkham.
Menurut Irkham, ibarat orang tinju, Jokowi sudah lemah tak berdaya, hanya saja supaya tetap terlihat masih hebat maka dia mengayunkan pukulan-pukulan kosong tak terarah. Tidak masalah, yang penting terlihat masih perkasa, walaupun aslinya sudah tinggal tumbangnya saja.
“Orang-orang yang memiliki masa pun direkrutnya dengan imbalan uang ratusan juta rupiah. Walaupun Alhamdulillah, masih banyak juga tokoh-tokoh berpengaruh yang tidak mau dibeli olehnya. Mereka lebih memilih hati nurani daripada iming-iming uang gaji,” jelasnya.
Ia mengatakan, bisa dipastikan, tokoh-tokoh yang sudah diisi rekeningnya dengan uang ratusan juta, mereka akan mati-matian membela penguasanya. Tidak peduli masalah moral maupun akhlak, siapa saja yang berani mengganggu bosnnya pasti bakal kena serbu. Mereka percaya diri dengan pendiriannya, karena merasa masih mendapat dukungan dari pengikut fanatiknya.
“Sayangnya semua sudah terlambat, Jokowi sudah diujung tanduk. Masyarakat bawah sudah banyak yang tau dengan ketidakmampuan penguasa mengelola negara. Mereka banyak yang menyuarakan yel-yel “Ganti Presiden”. Jika sudah demikian, maka tinggal beberapa waktu lagi saja sebetulnya Jokowi akan terjungkal dan tenggelam,” pungkasnya.