Pelaku penembakan profesor Palestina hingga tewas di Kuala Lumpur, Malaysia, diyakini terkait organisasi intelijen asing. Menurut Wakil PM Malaysia, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi, korban kala itu hendak pergi untuk salat Subuh saat penyerangan terjadi.
Dilansir dari Bernama, Minggu (22/4/2018), korban yang bernama Fadi Mohammad al-Batsh (35) kala itu tengah dalam perjalanan ke masjid dari tempat tinggalnya sekitar pukul 06.00 WIB waktu setempat. Batsh pergi ke masjid dengan berjalan kaki.
BBC melaporkan, Minggu (22/4), Batsh tewas di tempat dengan 4 tembakan. Pelaku diduga berjumlah dua orang dan mengendarai sepeda motor.
“Investigasi awal menemukan empat luka tembak di tubuh korban. Dua peluru ditemukan di tempat kejadian,” kata Kepala Polisi Kuala Lumpur, Mazlan Lazim.
Media lokal Malaysia melaporkan Batsh merupakan seorang profesor teknik listrik yang mendapat gelar doktor atau PhD di Universiti Malaya. Dia kemudian menjadi dosen di salah satu universitas swasta di Malaysia.
Korban yang diketahui sudah 10 tahun tinggal di Malaysia ini, disebut aktif dalam sebuah LSM Islam yang memperjuangkan isu Palestina. Hamas dalam pernyataan terpisah, mengklaim Batsh sebagai anggotanya. Sedangkan pihak keluarga yang ada di Gaza menuding badan intelijen Israel, Mossad, mendalangi pembunuhan Batsh.