Aktivis Politik: Setnov Bisa Meninggal Secara Misterius

Setya Novanto (IST)

Mantan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto bisa meninggal secara misterius setelah membongkar keterlibatan elit PDIP dalam kasus E-KTP.

Demikian dikatakan aktivis politik Rahman Simatupang dalam pernyataan kepada suatanasional, Jumat (23/3). “Kalau Setnov meninggal kasus E-KTP bisa berakhir,” ungkapnya.

Kata Rahman, pernyataan Setnov di pengadilan yang menyebut Ganjar Pranowo, Puan Maharani dan Pramono Anung menerima uang korupsi E-KTP itu menusuk di pusat kekuasaan.

“Pernyataan Setnov ini sangat berpengaruh suara PDIP di Pemilu 2019, apalagi nama Puan disebut,” jelas Rahman.

Baca juga:  Setelah Menang Praperadilan, Setnov Keluar Rumah Sakit

Rahman mengatakan, pasca pernyataan di pengadilan, ada kemungkinan keamanan Setnov terancam. “Kalau ada sesuatu ke Setnov, publik bisa menebak dalangnya,” pungkasnya.

Setnov membeberkan sejumlah fakta dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (22/3/2018).

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menyebut Pramono Anung dan Puan Maharani menerima uang hasil proyek E-KTP.

“Ada juga ke Pramono Anung dan Puan Maharani USD 500 ribu,” bebernya.

Setnov juga menyebut politikus PDIP lainnya Ganjar Pranowo menerima uang proyek E-KTP. “Untuk komisi dua pak Chairuman sejumlah US$500 ribu dan untuk Ganjar sudah dipotong oleh Chairuman,” kata Setnov.

Baca juga:  Pengacara Pasrah Setnov Kalah di Praperadilan