Para pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak begitu membantu dalam pemberantasan narkoba di Indonesia.
“Mau dibilang perang, pembantu-pembantu presiden juga acuh,” kata Mantan kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso (Buwas), Rabu (14/3).
Tidak seriusnya perang terhadap narkoba bisa dilihat dari tidak adanya kurikulum pendidikan untuk memutus peredaran dan penggunaan narkoba.
“Makanya saya bilang belum serius. Sampai hari ini Indonesia belum ada ketegasan, lip service saja yang penting sudah ngomong enggak ada tindak lanjutnya (seperti) sudahlah pasrah saja,” cetusnya.
Kenyataan ini, lanjut Buwas yang membuat Indonesia termasuk sebagai pangsa pasar terbaik narkoba di dunia. Tidak hanya itu, Indonesia juga menjadi salah satu laboratorium percobaan untuk kartel-kartel narkoba.
“Jadi percobaan, nih kurang ini kurang ini. (pengguna narkoba Indonesia) 40 persen dari pasar dunia,