Kasus dugaan penistaan agama Islam yang dilakukan komika Joshua Suherman dan Ge Pamungkas sebagai upaya memancing umat Islam marah.
“Sepertinya kami orang Islam ini dipancing terus supaya melakukan gerakan yang di luar hukum. Dengan adanya insiden penistaan agama ini,” kata Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Tengku Zulkarnain, Selasa (9/1) dikutip dari kiblat.
Kata Tengku Zulkarnain, setelah umat Islam maka agama Islam tersudutkan dengan isu kekerasan dan sebagainya.
“Nanti orang Islam akan disudutkan, ini kan seperti ada unsur kesengajaan,” jelas Tengku Zulkarnain.
Tengku Zulkarnaen menilai, pemerintah dan aparat polisi terkesan membiarkan kesalahan yang dilakukan oleh orang non Muslim. Sebaliknya, ketika seorang Muslim yang melakukan kesalahan, langsung diproses.
“Jika kasus ini terlalu lama dibiarkan, sekarang juga sudah ada kesan di masyarakat, bahwa setiap orang Islam yang melakukan kesalahan langsung diciduk, tapi orang orang diluar Islam yang melakukan kesalahan kok kayaknya tidak ada respon, ada apa ini,” ungkapnya.
Ia pun kembali mengingatkan pada kasus Fahri Hamzah,Ustadz Abdul Somad, Ustad Shobri Lubis, dan kasusnya beberapa waktu lalu. Bahkan ia juga mengalami penolakan hingga diancam dengan senjata tajam di tempat-tempat yang seharusnya steril.
“Ulama dikejar, dan diancam, bahkan (ustadz) abdul Somad juga di Bali diusir sampai di hotel juga dimaki-maki, polisi nggak ada gregetnya apa-apa,” ungkapnya.