Tak Hadiri Aksi Aksi Bela Palestina, Pengamat: Jokowi Khawatir Dianggap Dukung Kelompok Radikal

Aksi Bela Palestina (IST)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak hadir di acara aksi dukung Palestina di Monas karena khawatir menyetujui kelompok radikal karena dalam kepanitian acara tersebut ada orang-orang yang pernah dituding radikal dan makar.

Demikian dikatakan pengamat politik Ahmad Baidhowi kepada suaranasional, Senin (18/12). “Ada pembisik  yang melarang Jokowi ikut aksi bela Palestina di Monas,” ungkap Baidhowi.

Kata Baidhowi, pendukungnya banyak menyayangkan saat Jokowi yang ikut aksi 212. “Saat itu tidak sedikit pendukung Jokowi yang menyatakan kekecewaan atas ikutnya dalam aksi 212, padahal saat itu yang jadi bintang Habib Rizieq sebagai Khotib dan imam shalat Jumat,” ungkap Baidhowi.

Menurut Baidhowi, Jokowi ingin menjaga jarak dan terlihat tidak berhubungan dengan orang-orang yang dianggap radikal. “Itu sesuai narasi pendukungnya yang menyatakan lawan Jokowi 2019 adalah kelompok radikal,” papar Baidhowi.

Kata Baidhowi, cara yang dilakukan Jokowi tersebut justru membuat suaranya makin jatuh di Pilpres 2019. “Kelompok rakyat kecil juga mulai tidak suka terhadap Jokowi, walaupun dipoles apapun, kebijakan Jokowi banyak merugikan rakyat,” jelas Baidhowi. 

Selain itu, ia mengatakan, Jokowi jatuh suaranya di Pilpres 2019 akibat ulah pendukungnya sendiri. “Model Denny Siregar, Abu Janda, maupun akun anonim di medsos pendukung Jokowi membuat citra buruk Jokowi,” pungkas Baidhowi.