Hujan ekstrem disertai angin kencang mengguyur Jakarta pada siang hari ini. Kondisi ini disebabkan adanya pertemuan massa udara di sekitar perairan utara Jawa.
“Penyebabnya, ada pertemuan massa udara dari barat, selatan, dan utara yang pertemuannya itu di sekitar perairan utara Jawa,” jelas Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko seperti dilansir detik, Senin (11/12/2017).
Dia mengatakan, seminggu yang lalu, BMKG telah memberikan informasi soal adanya break monsoon di Jakarta. Break monsoon ini ialah berhentinya pembentukan awan dan hujan secara sementara.
Break monsoon terjadi dalam kurun 2-5 hari, yang diawali pada Senin (4/12) lalu. Setelah melewati break monsoon, pembentukan awan dan hujan kembali terjadi.
“Mulai tanggal 10 Desember, ada indikasi potensi pertumbuhan awan hujan. Dimulai dari selatan dan barat Jabodetabek. Sehingga hari ini hujan begitu deras,” ujarnya.
Dia mengatakan hujan ekstrem disertai angin kencang dan petir bisa diprediksi dari gejala cuaca yang terjadi. Dia meminta warga waspada jika terjadi cuaca panas di pagi dan siang hari.
“Maka, jika sore hari hujan, berpotensi ada angin kencang dan petir. Kalau mendung dari pagi, kemungkinan tidak terjadi petir dan angin kencang itu,” ucapnya.
Hary memperkirakan, dalam seminggu ke depan, cuaca pada pagi akan berawan. Hujan kemungkinan terjadi pada sore hingga malam dengan intensitas sedang sampai lebat. Dia mengimbau masyarakat lebih waspada.
“Bogor yang akan sering terjadi hujan dengan intensitas ringan sampai lebat,” tuturnya.