Rezim Joko Widodo (Jokowi) berhasil meredupkan popularitas Jenderal Gatot Nurmantyo dengan percepatan pergantian Panglima TNI.
“Setelah pensiun, popularitas Jenderal Gatot meredup,” kata pengamat politik Achsin Ibnu Masduki kepada suaranasional, Jumat (8/12).
Kata Achsin, Rezim Jokowi melihat Jenderal Gatot sebagai pesaing potensial di Pilpres 2019. “Sebelum masuk tahun politik 2019, Jenderal Gatot harus dihentikan popularitasnya,” ungkap Achsin.
Menurut Achsin, setelah pensiun, Jenderal Gatot sulit populer karena tidak punya mesin politik seperti partai politik. “Seperti mantan Panglima TNI lainnya Jenderal Moeldoko juga sudah tidak populer setelah pensiun,” ungkap Achsin.
Selain itu, ia mengatakan, beberapa partai politik berbasis Islam kemungkinan bisa mengusung Jenderal Gatot sebagai capres. “Faktor kedekatan dengan umat Islam, Jenderal Gatot bisa diusung partai-partai berbasis Islam,” pungkas Achsin.