Aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) Guntur Romli menuding orang-orang yang mengkampanyekan khilafah pandai bicara seperti Nabi palsu Musailmah al-Kadzdzab
“Sales khilafah pandai bicara itu lumrah, namanya juga sales, sprt halnya dulu musailamah al-kadzdzab yg cuma pandai bicara dapat pengikut,” ungkap Guntur di akun Twitter-nya @GunRomli.
Dalam acara ILC, temannya Guntur Romli, Abu Janda al-Boliwudi dan Denny Siregar tak biasa mengimbangi diskusi dengan Fadli Zon, Fahri Hamzah, dan Rocky Gerung juga Ustad Felix Siauw.
Denny gagal menangkap substansi dan kerap melemparkan tuduhan yang tidak punya dasar dan referensinya tak ada sama sekali.
Usai penampilannya itu, Denny Siregar merilis tulisan baru yang bernada apologi.
“Yang satu ngomong dengan bahasa politis. Satunya lagi ngomong pake bahasa ayat-ayat. Yang terakhir ngomong pake bahasa science..
Umatnya bingung dan manggut-manggut menganggap mereka pintar. Padahal apa yang mereka bicarakan sama sekali tidak menyentuh akar masalah..
Jadi, ya kita anggap saja ILC ini ajang mencari panggung. Selesai. Bukan ajang yang ingin “menjelaskan” sesuatu bahasa lugas, tegas, terbuka dan apa adanya..
Di sini nggak ada kopi euy..”
Alih-alih mendapatkan dukungan, tulisan Denny Siregar itu di banyak forum dianggap sebagai pengakuan tidak langsung bahwa dirinya tidak sekelas dengan tokoh-tokoh yang dihadapinya.
Sepintar apapun seseorang apabila berusaha untuk membela kebatilan akan kelihatan bodoh juga.