Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlihat watak aslinya radikal dan toleran dengan mengikuti acara reuni 212 karena kegiatan tersebut bermuatan politis dengan tujuan mengganti Presiden Jokowi di Pilpres 2019.
Demikian dikatakan Koordinator Gardu Banteng Marhaen Sulaksono Wibowo dalam pernyataan kepada suaranasional melalui email, Senin (4/12). “Panitia reuni 212 itu orang-orang radikal dan pernah dipenjara terlibat makar,” ungkap Sulaksono.
Kata Sulaksono, Reuni alumni 212 juga diikuti anggota HTI dengan melakukan kampanye khilafah dan NKRI bersyariah. “Itu sudah bertentangan Pancasila dan UUD 45,” jelas Sulaksono.
Menurut Sulaksono, kelompok radikal dan intoleran mendapat ‘angin’ dengan berkuasanya Anies Baswedan di Jakarta. “Anies itu mantan aktifis HMI MPO yang tidak mengakui Pancasila, dari jiwa Anies sudah antiPancasila,” jelas Sulaksono.
Sulaksono mengatakan, ada hubungan mutualisme antara Anies dan kelompok radikal. “Kebijakan yang intoleran akan diterapkan Anies dan didukung kelompok radikal,” papar Sulaksono.