Demo Mahasiswa tak Diberitakan Media Massa, Dewan Pakar ICMI: Pers tak Netral

Irjen Pol (Purn) Anton Tabah (IST)

Pers sudah tidak netral karena demo ribuan mahasiswa yang menuntut janji Presiden Jokowi di depan Istan tidak diberitakan media massa.

Demikian dikatakan Dewan Pakar ICMI Pusat Irjen Pol (Purn) Anton Tabah Digdoyo, Ahad (22/10). “Kalau media tidak netral netral akan hilanglah fungsi kejujuran sosok guru bangsa dan pilar demokrasi. Itu sangat berbahaya bagi bangsa dan negara,” ungkapnya.

Kata Anton, jurnalistik maupun publisistik yang populer disebut media massa itu applied science ilmu berakidah wajib jujur netral tidak berpihak sehingga dapat mewujudkan tupoksinya antara lain : kedamaian dan kecerdasan publik. Oleh karena itu media massa juga berfungsi sebagai guru bangsa (to educated) dan pilar demokrasi.

Ia mengatakan, UU pers seluruh dunia telah akomodir, demikan halnya juga pada UU Pers Indonesia. Ketidaknetralan pers lebih berbahaya dari ketidaknetralan TNI-Polri yang hingga kini diwujudkan belum boleh ikut pemilu.

Menurut Anton, jika ada media yang terbeli oleh pemilik dana yang tak terbatas, itu lebih parah.

“Hal ini berarti telah terjadi pelacuran media atau lonthe-lonthe pers yang akan menghancurkan NKRI. Karena itu Karena itu kita ingatkan media jangan hancurkan NKRI taatilah UU Pers,” pungkasnya.