Jokowi Politisasi Ulama dan Istana untuk Pertahankan Kekuasaan 2 Periode

Presiden Jokowi (IST)
Presiden Jokowi (IST)

Joko Widodo (Jokowi) politisasi ulama dan Istana untuk pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

“Ulama datang ke Istana dan menyatakan dukungan ke Jokowi sampai 2024 itu sudah politisasi ulama. Istana bukan untuk membahas politik kekuasaan,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Rabu (4/10).

Kata Muslim, ulama seharusnya mengambil jarak dengan penguasa. “Ulama itu untuk semua golongan dan penguasa yang mendatangi ulama,” ungkap Muslim.

Muslim mengatakan, dukungan ulama untuk Jokowi menjabat dua periode menandakan ada ‘broker’ politik yang sengaja mendatangkan ke Istana.

“Istana dipakai untuk konsolidasi kekuasaan Jokowi mempertahankan kekuasaan dua periode. Padahal Istana untuk semua golongan. Kalau mau bahas dukungan dua periode di luar Istana,” ungkap Muslim.

Selain itu, ia merasa heran pendukung Jokowi dari kalangan Islam liberal hanya diam saat mantan Wali Kota itu mempolitisasi ulama untuk pertahankan kekuasaan dua periode. “Pendukung Jokowi dari kalangan Islam liberal tidak konsisten dalam mengkritik politisasi ulama,” pungkas Muslim.

Sejumlah ulama hari ini, Selasa (3/10) menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta, untuk bertemu Presiden Joko Widodo.Pertemuan berlangsung secara tertutup.

Salah satu ulama, KH Ahmad Khoirun Nasihin mengungkapkan kedatangannya ke Istana hari ini untuk menyampaikan dukungan mereka kepada Presiden Jokowi hingga tahun 2024.

“Saya enggak bahas apa-apa. Menyampaikan dukungan dengan beliau dengan Pak Joko Widodo biar sampai nanti bangunannya selesai 2024,” kata Nasihin.