Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak konsisten dalam memerangi hoax karena sering mengundang aktivis media sosil (medsos).
Demikian dikatakan aktivis Malari 1974, Salim Hutadjulu kepada suaranasional, Sabtu (26/8). “Selama ini pendukung Jokowi juga suka menyebarkan hoax di medsos termasuk fitnah,” ungkap Salim.
Kata Salim, kalau Jokowi konsisten, tidak perlu memelihara buzzer maupun relawan sehingga tidak memunculkan kegaduhan. “Yang terjadi satu dipelihara, sedangkan lainnya diincar. Maka muncul perlawanan di medsos,” jelas Salim.
Salim mengatakan, Jokowi sering mengundang aktivis medsos membuktikan mantan Wali Kota Solo itu sangat butuh pencitraan. “Media mainstream, kalangan intelektual bahkan medsos berupaya dikuasai, agar Jokowi digambarkan sempurna,” pungkas Salim.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan tertutup dengan para pegiat media sosial di Istana (24/08). Tampak hadir aktivis sosmed yang selama ini dikenal “pro” dengan Jokowi. Di antaranya, Ulin Yusron, dan Chico Hakim.
Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi SP mengatakan pertemuan Presiden Joko Widodo dengan puluhan pegiat medsos digunakan untuk mengingatkan kalangan anak muda menggunakan jejaring sosial secara santun.