Proyek Meikarta milik Lippo Group bisa memunculkan konflik sosial karena memunculkan lingkungan ekslusifitas etnis tertentu dalam sebuah lingkungan.
“Meikarta itu proyek ekslusif milik etnis tertentu. Ini bisa memunculkan konflik dan awal pembangunannya memunculkan masalah,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Rabu (23/8).
Kata Muslim, proyek Meikarta ini punya tujuan jangka panjang membangun negara dalam negara.
“Orang Indonesia yang masuk Meikarta tidak bisa. Mereka membuat aturan tersendiri. Dan kejadian itu sudah terjadi di kawasan Pantai Indah Kapuk maupun kawasan lainnya,” ungkap Muslim.
Muslim mengatakan, Meikarta menjadi potensi tempat tinggal orang-orang China terlebih lagi Indonesia memberilakukan bebas visa untuk warga Tirai Bambu. “Iklan Meikarta sudah ada di mana-mana, dan ini kemungkinan untuk menarik warga China ke Indonesia, seperti proyek reklamasi,” ungkap Muslim.
Kata Muslim, proyek Meikarta ini menjadi pertaruhan Pilkada Jawa Barat. “Lippo Group akan menggelontorkan dana calon gubernur Jabar yang setuju Meikarta. Kalaupun calon dari Lippo kalah, maka Lippo tak segan-segan membantu gubernur terpilih,” pungkas Muslim.