Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan sosok sederhana karena memakai songkok Bugis seharga Rp80 juta saat peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Pakai songkok Bugis seharga Rp80 juta. Itu pemborosan negara dan tidak sesuai saat Jokowi kampanye,” kata aktivis politik Rahman Simatupang kepada suaranasional, Senin (21/8).
Kata Rahman, Jokowi makin kelihatan suka barang mahal dan mewah. “Tas istri, anak juga bermerek dan mahal. Padahal dalam kampanye Pilpres Jokowi digambarkan sosok sederhana,” ungkap Rahman.
Rahman mengatakan, tidak sepantasnya Jokowi memakai songkok Bugis seharga Rp80 juta di saat rakyatnya alami kesusahan dalam bidang ekonomi.
“Jokowi blusukan pernah mendapat protes pencabutan subsidi, tapi hanya diam saja. Dan blusukan hanya untuk pencitraan terutama target Jokowi dua periode,” pungkas Rahman.
Pengusaha Songkok To Bone yang berdomisili di Desa Paccing, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Ramli sekaligus pembuatnya, menjelaskan, proses pembuatan Songkok To Bone yang dipakai Jokowi dikerjakan selama sebulan dengan melibatkan keluarganya sebagai pekerja.
“Orang Gubernur yang pesan. Katanya pesanan untuk Pak Jokowi. Dengan tinggi lapisan emas 8 sentimeter. Harga per sentimeter Rp10 juta. Total Rp80 juta dengan kadar emas 90 persen,” jelas Ramli, Rabu (16/8).
Ramli merasa bangga. Karya Songkok To Bone yang dikerjakannya dipakai Presiden RI. “Sangat bangga dan senang beliau pakai hasil kerajinan turun temurun keluarga kami,” akunya.